Senin, 28 Januari 2013

Rencana Berkarir Sejak Dini


Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Tahap-tahap Perkembangan Karier

Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)

Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.


Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain. Ada yang lebih mampu dalam bidang matematika, sedang yang lain dalam bidang bahasa, atau lain lagi bidang olah raga.

Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja; sedangkan pada sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau "merencanakan" karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.

Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap reasiltis, di mana mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Lebih lagi, mereka juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub-tahap, yakni sub-sub tahap (1) eksplorasi (exploration), (2) kristalisasi (chystallization), dan spesifikasi/penentuan (specification).


Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa kemungkinan pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai mereka, namun mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Dalam hal ini termasuk di dalamnya masalah memilih sekolah lanjutan yang sekiranya sejalan dengan karier yang akan mereka tekuni. Pada sub tahap berikutnya, yakni tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Berkat pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih mendalam, serta pengetahuan akan dunia kerja yang lebih luas, maka remaja makin terarah pada karier tertentu meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya, pada sub tahap spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tentang karier yang akan dipilihnya.


Dalam buku edisi revisinya Ginzberg dkk (1972) menegaskan bahwa proses pilihan karier itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini berarti bahwa pilihan karier tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. Di samping itu Ginzberg juga menyadari bahwa faktor peluang/kesempatan memegang peranan yang amat penting. Meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan kariernya berdasar minat, bakat, dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau peluang/kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena "tidak ada lowongan", maka karier yang dicita-citakan akhirnya tidak bisa terwujud.


Tokoh lain yang banyak membahas masalah perkembangan kerier adalah Donald Super. Ia menulis banyak buku yang berkaitan dengan pengembangan karier. Beberapa di antaranya adalah: The Psychology of Career (1957), dan Career and Life Development (1984). Ia juga menyusun beberapa tes untuk menilai tingkat kematangan vokasional, a.l.: Carrer Development Inventory, Career maturity Test, dan Vocational Maturity Test.


Menurut Super perkembangan karier manusia dapat dibagi menjadi 5 (lima) fase, yaitu: (1) fase pengembangan (Growth) yang meliputi masa kecil sampai usia 15 tahun. Dalam fase ini anak mengembangkan bakat-bakat, minat, kebutuhan, dan potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-concept structure); (2) fase eksplorasi (exploration) antara umur 16-24 tahun, di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat; (3) fase pemantaban (establishment), antara umur 25 – 44 tahun. Pada fase ini remaja sudah memilih karier tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan pengalaman yang diperoleh ia lalu bisa menentukan apakah ia akan terus dengan karier yang telah dijalani atau berubah haluan. (4) fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 – 65 tahun, di mana orang sudah mantab dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir; (5) fase kemunduran (decline), masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu. Dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.


Pemaparan dua tokoh di atas, Ginzberg dan Donald Super, memberi petunjuk yang jelas bagi kita bahwa karier adalah permasalahan sepanjang hidup. Maka ada pepatah yang mengatakan bahwa karier itu merupakan persoalan sejak lahir sampai mati 'from the birth unto the death' atau 'from the womb to tomb' (dari kandungan sampai kuburan). Sekarang sampailah pada persoalan pokok, yakni bagaimanakah membantu anak-anak untuk sejak dini merencanakan karier mereka di masa depan?



Pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah

Setelah memahami materi bimbingan karier yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karier.
Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karier diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier. Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.

Tempat pelaksanaan bimbingan karier dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film, atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang ada. Atau jika ingin memperkenalkan pekerjaan di sektor industri, maka pabrik menjadi tempat yang mungkin cocok.


Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jiga dengan cara alih tangan (referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan bimbingan karier. Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.


Sistem evaluasi untuk bimbingan karier dapat dilaksanakan dalam berbagai cara, misalnya: (1) mengevaluasi apakah pelaksanaan Bimbingan Karier sudah sesuai dengan yang direncanakan, (2) apakah tujuan tercapai, (3) apakah terjadi perubahan dalam diri siswa, dan lain-lain.


Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, maka perlu direncanakan secara matang. Program Bimbingan Karier bertujuan untuk membantu anak dalam merencanakan karier di masa mendatang, agar karier yang dipilih sungguh sesuai dengan bakat, minat, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Jika orang memperoleh karier yang tepat, maka hidup orang akhirnya akan bahagia. Dan kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Oleh sebab itu bimbingan karier sejak usia dini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tugas pendidikan.

Sabtu, 19 Januari 2013


Mungkin kita akan bergurau ketika membicarakan masalah ini, tetapi kebanyakan orang tidak menganggap kebiasaan meng-update status di Twitter atau Facebook sebagai kecanduan yang nyata. Menurut statistik Facebook, rata-rata penggunanya menghabiskan waktu lebih dari 55 menit per hari. Sementara pengguna Twitter mengirimkan rata-rata 27.3 juta posting per hari, totalnya 8 miliar posting sejak awal situs diluncurkan pada 2007.
Selain itu waktu yang dihabiskan di online game juga tidak sedikit. World of Warcraft mengaku mempunyai 11 juta anggota, jumlah itu terus bertambah. Jelaslah bahwa banyak sekali kehidupan moderen dihabiskan di depan layar komputer.
Internet memang memperkaya hidup kita dalam banyak hal. Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan banyak informasi, hiburan, dan mempererat hubungan dengan kerabat dan teman dengan cara, yang sebelumnya tidak mungkin. Tetapi kapan obsesi kita akan web dan video game menjadi kecanduan yang nyata, dan seberapa bahayakah hal tersebut?
BBC baru-baru  saja memberitakan kisah seorang pria berusia 28 tahun yang jatuh pingsan dan meninggal setelah bermain sesi game marathon selama 50 jam. Menurut polisi, lelaki ini hanya tidur dan makan sedikit saja, dia menfokuskan hidupnya ke dalam game. Asumsi penyebab kematian adalah gagal jantung karena sangat kelelahan.
Di Amerika, klasifikasi obsesi video game dan komputer sebagai kecanduan belum dipublikasi meluas. Selain itu perawatan untuk masalah ini juga tidak mendapat perhatian.

Pada 2007, ada gerakan untuk memasukkan ketagihan bermain game dan Internet ke dalam Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorders (DSM) dari American Psychiatric Association (APA). Kemudian ditolak karena para ahli beranggapan tanpa penelitian lebih lanjut, masalah tersebut belum bisa diputuskan.
Industri game online juga tidak bersedia mengakui bahwa video game yang sangat dinamis ini tergolong kecanduan. Green Pixels, sebuah situs yang menyediakan informasi game online pernah menyajikan artikel awal tahun ini dengan judul, “Game Addiction: Real Threat or Media Hype?” Mereka menulis bahwa menurut Presiden Entertainment Consumers Association, Hal Halpin, membandingkan video game dengan obat adalah “propaganda media yang bodoh dan tidak berdasar. Masalah argumen tersebut adalah hubungannya dengan hipotesa yang salah yaitu: game, seperti musik dan film, dikonsumsi atau dimakan dengan cara yang sama seperti alkohol, rokok dan narkotika.”
Di beberapa negara, kecanduan komputer sudah menjadi masalah yang nyata. Contohnya, China sudah tergolong negara pertama yang mengidentifikasi dan menawarkan perawatan untuk masalah kecanduan internet dan komputer.
China mempunyai jumlah pengguna internet terbesar di dunia (hampir 300 juta), tetapi mereka juga mempunyai pusat perawatan kecanduan internet yang paling baik. Bergaya militer, banyak dari fasilitas itu ditemukan di dekat basis militer.
Salah satu pusat perawatan ini berada diluar Beijing, dijalankan oleh ahli psikologi China Tai Ran, bertujuan untuk merawat kecanduan yang diakibatkan oleh nonsubstansi, termasuk kerja, belanja, dan internet. Fasilitas ini sering menggunakan perawatan agresif untuk mematahkan kecanduan seseorang.
Sementara APA masih berencana mengidentifikasi kecanduan computer. Banyak ahli psikiatri profesional di AS telah mengamati bahwa kebiasaan obsesif terhadap internet dan game tidak berbeda dengan bentuk kecanduan lainnya.
Bagi orang tua yang khawatir terhadap kemungkinan kecanduan anak-anak Anda akan video game, www.video-game-addiction.org memberikan informasi tentang cara mengenali masalahnya dan metode untuk merawatnya.
Dalam situs itu dikatakan, “Tentu saja semua pemain game bukan kecanduan, banyak remaja bisa bermain video game selama beberapa jam seminggu, bisa menyeimbangkan dengan baik aktivitas sekolah, mendapat nilai cukup baik, bergaul dengan teman dan kewajiban keluarga. Tetapi untuk sebagian remaja, game telah  menjadi keinginan yang tidak terkontrol. Studi memperkirakan 10 hingga 15 persen pemain game menunjukkan tanda-tanda yang cocok dengan deskripsi WHO sebagai kecanduan. Seperti berjudi dan kelakukan obsesif lainnya, remaja bisa menjadi begitu terikat di dalam fantasi bermain sehingga mengabaikan keluarga, teman, pekerjaan dan sekolah.”

kacahati.wordpress.com

Jumat, 04 Januari 2013


Vemale.com - Yiha.. musim rambutan tiba. Banyak mobil pedagang buah yang diisi oleh si merah yang manis ini. Rambutan yang lezat dan segar merupakan buah kesukaan penduduk Indonesia. Apa saja sih manfaatnya? Mari baca bareng-bareng ya...manfaat sehat rambutan yang bikin Anda ingin makan lagi dan lagi, dilansir 101 Healthy Recipes.
Secara Garis Besar, rambutan kaya akan gula. Sebagian besar adalah fruktosa dan sukrosa, tetapi hanya mengandung sedikit kalori, hanya 60 kalori dalam setiap buah. Limpahan vitamin C ada dalam rambutan, termasuk potasium, zat besi, vitamin A, dan sedikit kalsium, magnesium, seng natrium, niacin, serat dan protein.
Anti Kanker. Rambutan mengandung bahan sebagai antioksidan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Chiang Mai di Thailand menemukan bahwa buah rambutan, biji dan kulitnya memiliki antioksidan kuat yang disebut flavonoid. Beberapa jenis flavonoid dipercaya dapat mengurangi kolesterol, anti-kanker dan anti-inflamasi.
Pelindung Radikal Bebas. Salah satu senyawa yang terkandung dalam kulit rambutan adalah asam galia. Senyawa ini berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Sekali lagi, hal ini dapat menjadi bantuan untuk melawan kanker.
Kaya Vitamin C. Seperti yang sudah dituliskan di atas, rambutan kaya akan vitamin C. Jika seseorang mengonsumsi 10 hingga 12 buah rambutan, maka dia sudah mengonsumsi 75 - 90 mg asam askorbat, lebih dari dua kali jumlah yang disarankan dalam menu harian. Selain berfungsi sebagai anti oksidan, vitamin C dapat mencegah kerusakan sel dan membantu penyerapan zat besi.
Pembentukan Darah. Buah yang manis ini juga memiliki sejumlah kecil kandungan tembaga. Zat ini diperlukan sebagai pembentuk sel darah putih dan sel darah merah. Selain itu, rambutan juga mengandung zat besi yang dapat mencegah terjadinya anemia.
Pencernaan Sehat. Rambutan juga memiliki serat yang dapat membantu seseorang terhindar dari sembelit. Selain itu, rambutan juga dapat membunuh parasit dalam usus dan membantu meringankan gejala diare.
Manfaat yang sangat banyak bukan? Ayo beli rambutan mumpung musim rambutan nie cepetan beliii, nikmati segar manisnya sekaligus manfaat rambutan yang sangat besar.

MANFAAT MENANGIS




Kenapa sering menangis? kita menangis buka berarti kita cengeng loh.. hehehe . Mungkin Anda tidak ingin dibilang sebagai orang yang cengeng atau orang yang mudah menangis, terlebih bagi seorang pria. Ada banyak faktor yang membuat seseorang menjadi nangis/menangis, misalnya menangis karena sedih berpisah dengan orang yang dikasihi, menangis karena sakit, menangis karena mendengar cerita sedih mengharukan dan atau menangis karena pasangan selingkuh, menangis karena menang dalam olimpiade, dsb.
Biasanya, menangis kerap menjadi salah satu cara untuk melampiaskan emosi terpendam. Karna banyak orang yang merasa lega setelah menumpahkan air matanya, namun tak jarang justru merasa memburuk. Dari hasil penelitian diketahui bahwa menangis ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Apa sajakah manfaat menangis bagi kesehatan? nih Silakan disimak saja ulasannya dibawah ini.!
1. Mengeluarkan Racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi dengan air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.
2. Membunuh Bakteri
Tak perlu tetes air mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan “lisozom” yang dapat membunuh sekitar 90-95% bakteri yang tertiggal dari keyboard, pegangan tangga, bersin dan dari tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam waktu 5 menit.
3. Mengurangi Stress
Bagaimana menangis bisa mengurangi stress? Air mata ternyata mengeluarkan hormon stress yang terdapat dalam tubuh, yaitu “endorphin leucine enkaphalin” dan “prolactin”.
4. Meningkatkan Mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
5. Melegakan Perasaan
Setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Karena setelah menangis sistem limbik, otak dan jantung akan lancar, dan hal itu akan membuat perasaan menjadi lebih baik dan lega.
6. Mencegah Pilek dan Flu
Air mata yang kita keluarkan ketika menangis mengandung zat Lisozim fluida yang mampu membunuh 95% bakteri hanya dalam hitungan menit. Sama seperti hidung yang memiliki rambut dan terowongan hidung untuk mencegah kuman dan bakteri masuk, mata kita memiliki air mata untuk membantu mencegah kita sakit.
7. Membangun Komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang untuk membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang yang menangis setelah menceritakan masalahnya didepan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
8. Membantu Penglihatan/Pelumasan Mata
Fungsi utama dari airmata adalah melumasi bola mata sehingga kita dapat melihat. Air mata melembabkan dan mencegah dehidrasi pada selaput mata. Tanpa air mata, kita tidak akan dapat melihat.
Jadi, menangislah jika memang harus menangis. Karena begitu banyak manfaat menangis bagi kesehatan emosional sebagaimana yang dijelaskan di atas. Namun janganlah Anda menangis dibuat-dibuat (pura-pura) hanya untuk meraih beberapa kesehatan emosional, karna hal ini justru akan membuat Anda menjadi stresz.

;;

By :
Free Blog Templates